Kamis, 18 Agustus 2011

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungannya diciptakan secara alamiah. Belajar lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajari, bukan menghafalnya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat/menghafal jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam jangka panjang. Hal seperti ini sering kita lihat dan kita jumpai dalam kelas-kelas.Belajar bukan semata-mata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekwensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan internal dan kerja siswa sendiri. 
Apa yang menjadikan belajar lebih menarik? Agar belajar lebih menarik dan tidak membosankan mereka harus banyak sekali berfikir, menggunakan otak dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Dengan metode demontrasi pada pelajaran IPA siswa akan  menemukan apa yang meraka cari, bahkan tidak mau meninggalkan tempat duduk mereka dan berpikir keras.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, media yang sesuai dan teknik evaluasi yang dipergunakan, secara khusus memilih metode demontrasi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai benar-benar harus dipahami oleh guru.
Dalam menggunakan metode demontrasi, bukan hanya guru saja yang aktif dalam pembelajaran, melainkan diharapkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. Peneliti merasa perlu menggunakan metode demontrasi untuk membangkitkan semangat siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar, media memainkan peranan yang sangat penting dan  berdampak positif yaitu, (1) kelas menjadi aktif karena tidak hanya mendengarkan saja; (2) membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi; (3) memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas. Dalam proses belajar mengajar, siswa kurang berkonsentrasi terhadap mata pelajaran IPA. Banyak siswa yang ngobrol dengan temanya dan bermain ketika proses belajar berlangsung, ditambah pula dengan masih banyaknya siswa yang pasif dari pada yang aktif, sehingga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar ( nilai ) siswa pada saat guru memberikan evaluasi  setiap akhir siklus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar